Menu

Monday 6 May 2013

KEBUDAYAAN (IBD)


 
PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).


Mengenai definisi kebudayaan telah banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang mencoba menerangkan dari sudut pandangnya masing-masing.

 A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn menyatakan bahwa da sekitar 179 definisi tentang kebudayaan. Oleh karena itu pemilihan definisi kebudayaan yang tepat sangat sukar. Sehubungan dengan hal itu maka akan dicoba memaparkan beberapa definisi kebudayaan.
a. E.B Tylor, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, adapt istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. R. Linton, menyatakan bahwa kebudayaan adalah merupakan konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari tingkah laku itu yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
c. Herkovits, menytakan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
d. Krober dan Kluckhohn, menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola, eksplisit dan implicit, tentang untuik perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol-simbol, yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda budaya.
e. Ki Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari manusia, yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, alam danh jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di alam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya besipat tertib dan damai.
f. Soedjatmoko, mengemukakan kebudayaan adalah penjelmaan manusia dalam penghadapannya dengan lingkungan alam dan sosialnya dengan ruang dimana ia hidup dan dalam penghadapannya dengan waktu, peluang dan pilihan, kesinambungan dan perubahan, serta sejarah (Soedjatmoko 1985)
g. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya (Supartono, 2001; Keesing, 1992).

http://kojingtechnolog.wordpress.com/2011/09/04/pengertian-kebudayaan/
DINAMIKA BUDAYA INDONESIA


Menurut Suhandi (1994:6) kebudayaan memiliki cirri-ciri umum, yaitu :
1. Kebudayaan dipelajari
 
2. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan
 
3. Kebudayaan hidup di dalam masyarakat
 
4. Kebudayaandikembangkan dan berubah
 
5. Kebudayaan itu terintegrasi
 

Sifat dari hakikat kebudayaan menurut Williams dalam Sukanto (1986:16, sebagai berikut ;
 
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dalam kebudayaan manusia.
 
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
 
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
 
4. Kebudayaan berisikan aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
 

Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi :
 
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan
 
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitasserta tindakan dari kelompok manusia.
 
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
 

B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
 

Menurut Kluckhon, terdapat tujuh unsur :
 
1. Bahasa
 

2. Sistem Pengetahuan
 

3. Organisasi Sosial
 

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
 

5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
 

6. Sistem Religi
 

7. Kesenian
 

C. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
 

Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor daro dalam (internal) atau faktor dari luar (eksternal) masyarakat itu. Faktor yang berasal dari dalam yaitu :
 
a. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.
 
b. Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku, apabila penyimpangan ini dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
 
c. Adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh masyarakat dan membawa perubahan kebudayaan.
 
d. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
 

Faktor yang berasal dari luar masyarakat diantaranya :
 
a. Bencana alam; gunung meletus; banjir.
 
b. Peperangan
 
c. Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.
 






KAITANYA KEBUDAYAAN DENGAN GLOBALISASI

                                         

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Kuningan (Jawa Barat) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari jaipong dan degung (alat musik sunda). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.



1.       Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

2.       Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia menuliki cirri khas yang unik.







3.       Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.








A.   PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Oleh karena itu agar kebudayaan itu tidak hilang maka perlu pelestarian kebudayaan yang di lakukan oleh masyarakat dan juga peran dari pemerintah sangat di perlukan.
Globalisasi merupakan suatu proses perubahan sosial yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang maupun satu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan. Salah satu penyebab globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan teknologi. Oleh karena itu di era globalisasi ini banyak kemudahan-kemudahan yang menyebabkan budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam suatu negara. Pengaruh budaya asing juga tidak semuanya baik dan cocok, misalnya saja di Indonesia yang mendapatkan pengaruh budaya asing.
Akan tetap pengaruh budaya asing memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif pengaruh budaya asing dapat berupa ilmu pengetahuan, cara befikir kritis, rasional dan menghargai waktu, selain itu dampak negatif pengaruh budaya asing misalnya dahulu di Indonesia orang berpakaian sopan dan tertutup, tetapi akibat kita terbawa oleh budaya kebarat-baratan kebanyakan orang berpakaian terbuka .Tak dapat dielakkan lagi yaitu dapat mempengaruhi mental generasi muda. Pengaruh budaya asing juga menyebabkan adanya perubahan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat, baik meliputi pola fikir masyarakat, perilaku masyarakat, dan kebiasaan masyarakat.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial diantaranya adalah perubahan jumlah penduduk, penemuan- penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat, pemberontakan, lingkungan fisik, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Akan tetapi perubahan- perubahan yang tidak mesti terjadi mngakibatkan hilangnya kebudayaan asli di suatu daerah, tergantung bagaimana peran masyarakatnya dalam menjaga budaya mereka dan tetap menerima modernisasi.serta peran dari tokoh masyarakrat seperti perangkat desa diperlukan juga.


B.   PERBEDAAN KEBUDAYAAN ADAT DAN NASIONAL
Kaitan kebudayaan dengan globalisasi
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat sejak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Setiap orang memandang globalisasi dengan pandangan yang berbeda.. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain.
Sebagian masyarakat mendukung adanya globalisasi dan ada pula yang menentang hal tersebut. Bagi mereka yang mendukung, beranggapan bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Sedangkan masyarakat yang menentang globalisasi, menganggap bahwa globalisasi akan mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dan dari segi budaya timbul kekhawatiran kalau nilai budaya yang sudah tertanam sejak dulu secara perlahan akan menghilang akibat pengaruh globalisasi tersebut.
Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan dampak negatif. Internet adalah salah satu contoh dampak positif globalisasi. Dengan adanya internet, kita bisa mengetahui kebudayaan bangsa lain dan membandingkan ragam budaya negara lain, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya sehingga memperkaya kebudayaan kita.
Salah satu contoh dampak negatif globalisasi adalah guncangan budaya atau lebih dikenal dengan istilah cultural shock. Biasanya cultural shock dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh golongan muda. Kondisi tersebut dapat menimbulkan suatu keadaan yang tidak seimbang. Sebagai contoh, pola pergaulan hedonis dan komsumtif kini menjadi gaya hidup remaja di era globalisasi ini. Bagi para remaja yang tidak siap dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, maka mereka akan menarik diri dari pergaulan tersebut, atau bahkan ada yang frustasi dan melakukan penyimpangan seperti bunuh diri. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
Jadi, dalam suatu perubahan, tidak hanya dampak negatif yang akan ditimbulkan, tetapi juga banyak dampak positifnya. Sebagai masyarakat, kita harus bisa memposisikan diri dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada supaya tidak terjadi guncangan budaya.
Sehingga Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.
1.       Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
2.       Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia menuliki cirri khas yang unik.
3.       Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
C.   BUDAYA BARAT
Fakta menunjukan kebudayaan barat termasuk yang paling gencar,merasuki setiap individu yang masih mempertahankan budaya timur. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan banyak budaya asli Indonesia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara berkembang, masyarakat indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.

Dampak Positif Kebudayaan Barat
Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir irasional
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Dampak Negatif
Selain dampak positif,budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia
Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedonis.

SOLUSI PERBAIKAN TATANAN BUDAYA INDONESIA

Bangsa Indonesia telah enam puluh lima tahun merdeka, namun masih banyak terjadi permasalahan disana-sini, bangsa ini masih memerlukan terus perbaikan guna menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Banyak masalah yang terjadi di sekitar kita semua, mulai dari bidang ekonomi dengan tingginya angka kemiskinan bangsa Indonesia, yang menurus Biro Pusat Statistik per Maret 2010 mencapai 31,02 juta jiwa. Belum lagi di bidang sosial budaya, dimana banyak muncul konflik antar agama, antar suku. Di bidang politik, bagaimana demokrasi disalah artikan, banyak aksi dan demonstrasi yang berujung pada anarkis, yang lebih parah bagaimana elemen masyarakat kurang dapat menerima demokrasi secara utuh, contohnya saat pemilihan kepala suatu wilayah, yang kalah tidak bersedia menerima kekalahan yang terjadi, bahkan tidak sedikit yang memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Di bidang pertahanan dan keamanan, banyak terjadi kapal-kapal asing yang masuk daerah perairan Indonesia, yang lebih parah kapal-kapal tersebut dengan bebas menangkap ikan di daerah perairan Indonesia. Hal ini menimbulkan keresahan pada rakyat. Di bidang hukum, begitu banyak kasus suap terjadi pada aparatur penegak hukum, mereka tunduk pada harta dan kekuasaan, menindas rakyat yang lemah.
            Hal diatas hanya sebagian kecil masalah yang dihadapi bangsa ini, sebenarnya masih banyak lagi. Namun saat ini bukan saatnya untuk membahas tentang apa yang harus dikritisi, tetapi bagaimana solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya sudah mulai ikut memikirkan solusi terhadap permasalahan yang ada. Karena, mahasiswalah yang nantinya akan meneruskan tonggak kepemimpinan bangsa ini, yang menentukan hitam putih kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang. Disini akan saya paparkan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

1.    Bidang Ekonomi

Setidaknya ada empat agenda strategis yang mendesak untuk segera diselesaikan. Pertama, menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi. Masyarakat berharap perhatian pemerintah terhadap pemberantasan kemiskinan, terutama pengalokasian anggaran, jangan sampai tidak tepat sasaran.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah
Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.




2.    Bidang Sosial dan budaya

Solusi yang dapat dilakukan adalah membina dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dengan meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan ibadah menurut syariat agama masing-masing, serta mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. Hal ini juga harus didukung dengan mengoptimalkan fungsilembaga-lembaga keagamaan untuk meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, meminimalkan dampak negatif kehidupan kota metropolitan serta meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama untuk membentengi dampak negatif pembangunan dan era globalisasi. Untuk itu maka pendidikan agama harus digunakan juga sebagai proses penyadaran masyarakat bagi terbentuknya kehidupan sosial dan kerukunan masyarakat yang lebih baik lagi.

3.    Bidang Politik

Banyaknya pemilihan kepala daerah yang berujung pada ketidakpuasan ini dapat diatasi dengan lebih memaksimalkan peran kerja dari komisi pemilihan umum, karena saat ini masih banyak yang menggunakan cara-cara kotor seperti menggunalan politik uang untuk meraih kemenangan dalam pemilihan, Ketika peran Komisi Pemilihan Umum  berani menindak serta melaporkan setiap kecurangan yang dilakukan, hal ini akan mengurangi ketidakpuasan pihak yang kalah. Selain itu komisi pemilihan umum seharusnya benar-benar jeli dalam melakukan pendataan calon pemilih. Namun yang tidak kalah penting adalah sosialisasi tentang demokrasi dalam memandang suatu masalah, jangan mudah terprovokasi isu politik yang dapat mengharcurkan kerukunan antar masyarakat yang telah dibangun sejak lama.

4.    Bidang Pertahanan dan keamanan

Masalah yang sejak lama menjadi probelma bagi bangsa kita, bagaimana dengan begitu mudah pertahanan bangsa kita bagaikan diobrak-abrik oleh negara lain. Masih segar dalam ingatan bagaimana kapal nelayan Malaysia dengan mudah masuk perairan Indonesia, serta mencari ikan di perairan Indonesia. Harusnya pemerintah lebih ketat dan tegas dalam menerapkan peraturan mengenai pertahanan nasional, jangan terlalu dicampuri nuansa politik sehingga negara kita terlihat kendur dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Selain itu perlunya perlengkapan perang yang canggih untuk mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Jangan hanya mengandalkan peralatan perang yang sudah lama. Pemerintah harusnya berani mengoptimalkan pabrik senjata dan mesiu Pindad, karena hasil buatan Pindad pun tak kalah hebatnya, bahkan beberapa negara menggunakan senjata hasil buatan pabrik senjata dan mesiu Pindad

5.    Bidang Hukum

Banyak permasalahan hukum yang muncul saat ini, yang paling heboh adalah bagaimana dengan mudah perangkat hukum dapat disuap. Hal ini menjadikan masyarakat mulai tidak percaya terhadapa hukum yang berlangsung di negara ini. Perangkat hukum yang seharusnya dinilai mampu berlaku adil, pada kenyataannya lebih memihak kepada orang yang berharta dan berkedudukan. Seharusnya setiap elemen perangkat hukum berani untuk menegakkan hukum yang ada, karena mereka telah dihaji tinggi oleh negara untuk menegakkan hukum dinegara ini. Selain itu pendidikan yang nantinya mencetak penerus-penerus perangkat hukum haruslah benar-benar bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme

DAFTAR PUSTAKA


SOLUSI PERBAIKAN TATANAN BUDAYA INDONESIA

Bangsa Indonesia telah enam puluh lima tahun merdeka, namun masih banyak terjadi permasalahan disana-sini, bangsa ini masih memerlukan terus perbaikan guna menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Banyak masalah yang terjadi di sekitar kita semua, mulai dari bidang ekonomi dengan tingginya angka kemiskinan bangsa Indonesia, yang menurus Biro Pusat Statistik per Maret 2010 mencapai 31,02 juta jiwa. Belum lagi di bidang sosial budaya, dimana banyak muncul konflik antar agama, antar suku. Di bidang politik, bagaimana demokrasi disalah artikan, banyak aksi dan demonstrasi yang berujung pada anarkis, yang lebih parah bagaimana elemen masyarakat kurang dapat menerima demokrasi secara utuh, contohnya saat pemilihan kepala suatu wilayah, yang kalah tidak bersedia menerima kekalahan yang terjadi, bahkan tidak sedikit yang memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Di bidang pertahanan dan keamanan, banyak terjadi kapal-kapal asing yang masuk daerah perairan Indonesia, yang lebih parah kapal-kapal tersebut dengan bebas menangkap ikan di daerah perairan Indonesia. Hal ini menimbulkan keresahan pada rakyat. Di bidang hukum, begitu banyak kasus suap terjadi pada aparatur penegak hukum, mereka tunduk pada harta dan kekuasaan, menindas rakyat yang lemah.
            Hal diatas hanya sebagian kecil masalah yang dihadapi bangsa ini, sebenarnya masih banyak lagi. Namun saat ini bukan saatnya untuk membahas tentang apa yang harus dikritisi, tetapi bagaimana solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya sudah mulai ikut memikirkan solusi terhadap permasalahan yang ada. Karena, mahasiswalah yang nantinya akan meneruskan tonggak kepemimpinan bangsa ini, yang menentukan hitam putih kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang. Disini akan saya paparkan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

1.    Bidang Ekonomi

Setidaknya ada empat agenda strategis yang mendesak untuk segera diselesaikan. Pertama, menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi. Masyarakat berharap perhatian pemerintah terhadap pemberantasan kemiskinan, terutama pengalokasian anggaran, jangan sampai tidak tepat sasaran.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah
Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.




2.    Bidang Sosial dan budaya

Solusi yang dapat dilakukan adalah membina dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dengan meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan ibadah menurut syariat agama masing-masing, serta mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. Hal ini juga harus didukung dengan mengoptimalkan fungsilembaga-lembaga keagamaan untuk meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, meminimalkan dampak negatif kehidupan kota metropolitan serta meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama untuk membentengi dampak negatif pembangunan dan era globalisasi. Untuk itu maka pendidikan agama harus digunakan juga sebagai proses penyadaran masyarakat bagi terbentuknya kehidupan sosial dan kerukunan masyarakat yang lebih baik lagi.

3.    Bidang Politik

Banyaknya pemilihan kepala daerah yang berujung pada ketidakpuasan ini dapat diatasi dengan lebih memaksimalkan peran kerja dari komisi pemilihan umum, karena saat ini masih banyak yang menggunakan cara-cara kotor seperti menggunalan politik uang untuk meraih kemenangan dalam pemilihan, Ketika peran Komisi Pemilihan Umum  berani menindak serta melaporkan setiap kecurangan yang dilakukan, hal ini akan mengurangi ketidakpuasan pihak yang kalah. Selain itu komisi pemilihan umum seharusnya benar-benar jeli dalam melakukan pendataan calon pemilih. Namun yang tidak kalah penting adalah sosialisasi tentang demokrasi dalam memandang suatu masalah, jangan mudah terprovokasi isu politik yang dapat mengharcurkan kerukunan antar masyarakat yang telah dibangun sejak lama.

4.    Bidang Pertahanan dan keamanan

Masalah yang sejak lama menjadi probelma bagi bangsa kita, bagaimana dengan begitu mudah pertahanan bangsa kita bagaikan diobrak-abrik oleh negara lain. Masih segar dalam ingatan bagaimana kapal nelayan Malaysia dengan mudah masuk perairan Indonesia, serta mencari ikan di perairan Indonesia. Harusnya pemerintah lebih ketat dan tegas dalam menerapkan peraturan mengenai pertahanan nasional, jangan terlalu dicampuri nuansa politik sehingga negara kita terlihat kendur dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Selain itu perlunya perlengkapan perang yang canggih untuk mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Jangan hanya mengandalkan peralatan perang yang sudah lama. Pemerintah harusnya berani mengoptimalkan pabrik senjata dan mesiu Pindad, karena hasil buatan Pindad pun tak kalah hebatnya, bahkan beberapa negara menggunakan senjata hasil buatan pabrik senjata dan mesiu Pindad

5.    Bidang Hukum

Banyak permasalahan hukum yang muncul saat ini, yang paling heboh adalah bagaimana dengan mudah perangkat hukum dapat disuap. Hal ini menjadikan masyarakat mulai tidak percaya terhadapa hukum yang berlangsung di negara ini. Perangkat hukum yang seharusnya dinilai mampu berlaku adil, pada kenyataannya lebih memihak kepada orang yang berharta dan berkedudukan. Seharusnya setiap elemen perangkat hukum berani untuk menegakkan hukum yang ada, karena mereka telah dihaji tinggi oleh negara untuk menegakkan hukum dinegara ini. Selain itu pendidikan yang nantinya mencetak penerus-penerus perangkat hukum haruslah benar-benar bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme

DAFTAR PUSTAKA
 



 


No comments:

Post a Comment