PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—>
budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya,
1998).
Mengenai definisi kebudayaan telah banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang mencoba menerangkan dari sudut pandangnya masing-masing.
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn menyatakan
bahwa da sekitar 179 definisi tentang kebudayaan. Oleh karena itu pemilihan
definisi kebudayaan yang tepat sangat sukar. Sehubungan dengan hal itu maka
akan dicoba memaparkan beberapa definisi kebudayaan.
a. E.B Tylor, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, adapt istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. R. Linton, menyatakan bahwa kebudayaan adalah merupakan konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari tingkah laku itu yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
c. Herkovits, menytakan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
d. Krober dan Kluckhohn, menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola, eksplisit dan implicit, tentang untuik perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol-simbol, yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda budaya.
e. Ki Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari manusia, yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, alam danh jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di alam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya besipat tertib dan damai.
f. Soedjatmoko, mengemukakan kebudayaan adalah penjelmaan manusia dalam penghadapannya dengan lingkungan alam dan sosialnya dengan ruang dimana ia hidup dan dalam penghadapannya dengan waktu, peluang dan pilihan, kesinambungan dan perubahan, serta sejarah (Soedjatmoko 1985)
g. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya (Supartono, 2001; Keesing, 1992).
a. E.B Tylor, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, adapt istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. R. Linton, menyatakan bahwa kebudayaan adalah merupakan konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari tingkah laku itu yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
c. Herkovits, menytakan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
d. Krober dan Kluckhohn, menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola, eksplisit dan implicit, tentang untuik perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol-simbol, yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda budaya.
e. Ki Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari manusia, yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, alam danh jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di alam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya besipat tertib dan damai.
f. Soedjatmoko, mengemukakan kebudayaan adalah penjelmaan manusia dalam penghadapannya dengan lingkungan alam dan sosialnya dengan ruang dimana ia hidup dan dalam penghadapannya dengan waktu, peluang dan pilihan, kesinambungan dan perubahan, serta sejarah (Soedjatmoko 1985)
g. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya (Supartono, 2001; Keesing, 1992).
http://kojingtechnolog.wordpress.com/2011/09/04/pengertian-kebudayaan/
DINAMIKA BUDAYA INDONESIA
Menurut Suhandi (1994:6) kebudayaan memiliki cirri-ciri umum, yaitu :
1. Kebudayaan dipelajari
2. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan
3. Kebudayaan hidup di dalam masyarakat
4. Kebudayaandikembangkan dan berubah
5. Kebudayaan itu terintegrasi
Sifat dari hakikat kebudayaan menurut Williams dalam Sukanto (1986:16, sebagai berikut ;
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dalam kebudayaan manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan berisikan aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitasserta tindakan dari kelompok manusia.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Kluckhon, terdapat tujuh unsur :
1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
6. Sistem Religi
7. Kesenian
C. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor daro dalam (internal) atau faktor dari luar (eksternal) masyarakat itu. Faktor yang berasal dari dalam yaitu :
a. Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.
b. Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku, apabila penyimpangan ini dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
c. Adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh masyarakat dan membawa perubahan kebudayaan.
d. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Faktor yang berasal dari luar masyarakat diantaranya :
a. Bencana alam; gunung meletus; banjir.
b. Peperangan
c. Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.
KAITANYA KEBUDAYAAN
DENGAN GLOBALISASI
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Dalam banyak hal,
globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
Gaung
globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat
masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima
kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah
satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan,
kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang
mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut
terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran.
Proses saling
mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa
berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha
melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan
demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Arus globalisasi
saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa
Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan
sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian
budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi)
mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri.
Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti
dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Kuningan (Jawa Barat)
misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang
berminat untuk belajar tari jaipong dan degung (alat musik sunda). Hampir
setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang
pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin
maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di
masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi
Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola
dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan
untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan
yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh
globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa
juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang
kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau
atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa.
Banyak faktor
yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya
budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun
pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai
dilupakan.
Faktor lain yang
menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan
budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa,
budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat
diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya
asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga
membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan di negranya.
Tugas utama yang
harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta
mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya
bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara
kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak
dalam rangka melestarikan budaya.
1.
Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang
tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang
dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri
khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun
adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat
memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
2.
Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya
lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri.
Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat
yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara
lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia
seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan
untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia
menuliki cirri khas yang unik.
3.
Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya
lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas
negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi
dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
A. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Oleh karena itu agar kebudayaan
itu tidak hilang maka perlu pelestarian kebudayaan yang di lakukan oleh masyarakat
dan juga peran dari pemerintah sangat di
perlukan.
Globalisasi
merupakan suatu proses perubahan sosial yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang maupun satu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan. Salah satu
penyebab globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan
teknologi. Oleh karena itu di era globalisasi ini banyak kemudahan-kemudahan yang
menyebabkan budaya asing dapat dengan
mudah masuk ke dalam suatu negara. Pengaruh budaya asing juga tidak semuanya baik dan
cocok, misalnya saja di Indonesia yang
mendapatkan pengaruh budaya asing.
Akan
tetap pengaruh budaya asing memiliki dampak positif dan juga
dampak negatif. Dampak positif pengaruh budaya asing dapat berupa ilmu pengetahuan, cara
befikir kritis, rasional dan menghargai waktu, selain itu dampak negatif pengaruh budaya asing misalnya
dahulu di Indonesia orang berpakaian sopan dan tertutup, tetapi akibat kita terbawa
oleh budaya kebarat-baratan kebanyakan orang berpakaian
terbuka .Tak dapat dielakkan lagi yaitu
dapat mempengaruhi mental generasi muda. Pengaruh budaya asing juga
menyebabkan adanya perubahan sosial
di dalam kehidupan bermasyarakat, baik meliputi pola fikir masyarakat,
perilaku masyarakat, dan kebiasaan
masyarakat.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial diantaranya
adalah perubahan jumlah penduduk, penemuan- penemuan baru, pertentangan dalam
masyarakat, pemberontakan,
lingkungan fisik, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Akan tetapi
perubahan- perubahan yang tidak mesti terjadi mngakibatkan hilangnya kebudayaan asli di suatu daerah, tergantung
bagaimana peran masyarakatnya dalam menjaga budaya mereka dan tetap menerima modernisasi.serta peran dari tokoh masyarakrat seperti
perangkat desa diperlukan juga.
B. PERBEDAAN KEBUDAYAAN ADAT DAN NASIONAL
Kaitan kebudayaan dengan globalisasi
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek
yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Globalisasi
sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh
dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat sejak
lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari
perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian
W. Pye, 1966 ).
Namun,
perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan
kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Telah membuat masyarakat
dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau
kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan
atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran.
Proses
saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat.
Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun
kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa
berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka
waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan
perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian
berlangsung selama beberapa generasi.
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.Setiap orang memandang globalisasi dengan pandangan yang berbeda.. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain.
Sebagian masyarakat mendukung adanya globalisasi dan ada pula yang menentang hal tersebut. Bagi mereka yang mendukung, beranggapan bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Sedangkan masyarakat yang menentang globalisasi, menganggap bahwa globalisasi akan mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dan dari segi budaya timbul kekhawatiran kalau nilai budaya yang sudah tertanam sejak dulu secara perlahan akan menghilang akibat pengaruh globalisasi tersebut.
Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan dampak negatif. Internet adalah salah satu contoh dampak positif globalisasi. Dengan adanya internet, kita bisa mengetahui kebudayaan bangsa lain dan membandingkan ragam budaya negara lain, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya sehingga memperkaya kebudayaan kita.
Salah
satu contoh dampak negatif globalisasi adalah guncangan budaya atau lebih
dikenal dengan istilah cultural shock. Biasanya cultural shock dialami oleh
golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang
dilakukan oleh golongan muda. Kondisi tersebut dapat menimbulkan suatu keadaan
yang tidak seimbang. Sebagai contoh, pola pergaulan hedonis dan komsumtif kini
menjadi gaya hidup remaja di era globalisasi ini. Bagi para remaja yang tidak
siap dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, maka mereka
akan menarik diri dari pergaulan tersebut, atau bahkan ada yang frustasi dan
melakukan penyimpangan seperti bunuh diri. Banyak faktor yang menyebabkan
budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar,
asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai
dilupakan.
Faktor
lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas
bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar
tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena
suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
Jadi, dalam
suatu perubahan, tidak hanya dampak negatif yang akan ditimbulkan, tetapi juga
banyak dampak positifnya. Sebagai masyarakat, kita harus bisa memposisikan diri
dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada supaya tidak terjadi guncangan
budaya.
Sehingga
Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan,
menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat
memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya
budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal
yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.
1. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di
Indonesia
Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang
tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang
dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri
khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun
adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat
memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
2. Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan
budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan
tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat
istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan
negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya
Indonesia seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang
kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa
Indonesia menuliki cirri khas yang unik.
3. Kebudayaan lokal menjadi sumber
ketahanan budaya bangsa
Kesatuan
budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili
identitas negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta
diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
C. BUDAYA
BARAT
Fakta
menunjukan kebudayaan barat termasuk yang paling gencar,merasuki setiap
individu yang masih mempertahankan budaya timur. Kecenderungan masyarakat
Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan
banyak budaya asli Indonesia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara berkembang,
masyarakat indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi negara yang
maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.
Dampak Positif Kebudayaan Barat
Pola pikir
dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi
yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang
sebelumnya berpikir irasional
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat
sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan
bermasyarakat.
Perkembangan
industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang
canggih yang meningkatkan taraf hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Dampak Negatif
Selain dampak
positif,budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia
Banyaknya
produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
Adanya
kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih
membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan
antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
Berkembangnya
gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan
sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan
malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedonis.
SOLUSI PERBAIKAN
TATANAN BUDAYA INDONESIA
Bangsa Indonesia telah enam puluh lima
tahun merdeka, namun masih banyak terjadi permasalahan disana-sini, bangsa ini
masih memerlukan terus perbaikan guna menjadi bangsa yang benar-benar merdeka.
Banyak masalah yang terjadi di sekitar kita semua, mulai dari bidang ekonomi
dengan tingginya angka kemiskinan bangsa Indonesia, yang menurus Biro Pusat
Statistik per Maret 2010 mencapai 31,02 juta jiwa. Belum lagi di bidang sosial
budaya, dimana banyak muncul konflik antar agama, antar suku. Di bidang
politik, bagaimana demokrasi disalah artikan, banyak aksi dan demonstrasi yang
berujung pada anarkis, yang lebih parah bagaimana elemen masyarakat kurang
dapat menerima demokrasi secara utuh, contohnya saat pemilihan kepala suatu
wilayah, yang kalah tidak bersedia menerima kekalahan yang terjadi, bahkan
tidak sedikit yang memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis. Di bidang
pertahanan dan keamanan, banyak terjadi kapal-kapal asing yang masuk daerah
perairan Indonesia, yang lebih parah kapal-kapal tersebut dengan bebas
menangkap ikan di daerah perairan Indonesia. Hal ini menimbulkan keresahan pada
rakyat. Di bidang hukum, begitu banyak kasus suap terjadi pada aparatur penegak
hukum, mereka tunduk pada harta dan kekuasaan, menindas rakyat yang lemah.
Hal diatas hanya sebagian kecil masalah yang dihadapi bangsa ini, sebenarnya
masih banyak lagi. Namun saat ini bukan saatnya untuk membahas tentang apa yang
harus dikritisi, tetapi bagaimana solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi
oleh bangsa ini. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya sudah mulai ikut
memikirkan solusi terhadap permasalahan yang ada. Karena, mahasiswalah yang
nantinya akan meneruskan tonggak kepemimpinan bangsa ini, yang menentukan hitam
putih kehidupan bangsa ini dimasa yang akan datang. Disini akan saya paparkan
beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
1. Bidang Ekonomi
Setidaknya ada
empat agenda strategis yang mendesak untuk segera diselesaikan. Pertama,
menurunkan angka kemiskinan yang masih tinggi. Masyarakat berharap perhatian
pemerintah terhadap pemberantasan kemiskinan, terutama pengalokasian anggaran,
jangan sampai tidak tepat sasaran.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah. Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah. Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.
2. Bidang Sosial dan budaya
Solusi
yang dapat dilakukan adalah membina dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat
beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling
menghormati dengan meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan ibadah
menurut syariat agama masing-masing, serta mempermudah umat beragama dalam
menjalankan ibadahnya. Hal
ini juga harus didukung dengan mengoptimalkan fungsilembaga-lembaga keagamaan untuk
meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, meminimalkan dampak
negatif kehidupan kota metropolitan serta meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan ajaran agama untuk membentengi dampak
negatif pembangunan dan era globalisasi. Untuk itu maka pendidikan agama harus digunakan juga
sebagai proses penyadaran masyarakat bagi terbentuknya kehidupan sosial dan
kerukunan masyarakat yang lebih baik lagi.
3. Bidang Politik
Banyaknya
pemilihan kepala daerah yang berujung pada ketidakpuasan ini dapat diatasi
dengan lebih memaksimalkan peran kerja dari komisi pemilihan umum, karena saat
ini masih banyak yang menggunakan cara-cara kotor seperti menggunalan politik
uang untuk meraih kemenangan dalam pemilihan, Ketika peran Komisi Pemilihan
Umum berani menindak serta melaporkan setiap kecurangan yang dilakukan,
hal ini akan mengurangi ketidakpuasan pihak yang kalah. Selain itu komisi
pemilihan umum seharusnya benar-benar jeli dalam melakukan pendataan calon
pemilih. Namun yang tidak kalah penting adalah sosialisasi tentang demokrasi
dalam memandang suatu masalah, jangan mudah terprovokasi isu politik yang dapat
mengharcurkan kerukunan antar masyarakat yang telah dibangun sejak lama.
4. Bidang Pertahanan dan keamanan
Masalah yang sejak lama menjadi
probelma bagi bangsa kita, bagaimana dengan begitu mudah pertahanan bangsa kita
bagaikan diobrak-abrik oleh negara lain. Masih segar dalam ingatan bagaimana
kapal nelayan Malaysia dengan mudah masuk perairan Indonesia, serta mencari
ikan di perairan Indonesia. Harusnya pemerintah lebih ketat dan tegas dalam
menerapkan peraturan mengenai pertahanan nasional, jangan terlalu dicampuri
nuansa politik sehingga negara kita terlihat kendur dalam menjaga pertahanan
dan keamanan nasional. Selain itu perlunya perlengkapan perang yang canggih
untuk mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Jangan hanya mengandalkan
peralatan perang yang sudah lama. Pemerintah harusnya berani mengoptimalkan pabrik
senjata dan mesiu Pindad, karena hasil buatan Pindad pun tak kalah hebatnya,
bahkan beberapa negara menggunakan senjata hasil buatan pabrik senjata dan
mesiu Pindad
5. Bidang Hukum
Banyak
permasalahan hukum yang muncul saat ini, yang paling heboh adalah bagaimana
dengan mudah perangkat hukum dapat disuap. Hal ini menjadikan masyarakat mulai
tidak percaya terhadapa hukum yang berlangsung di negara ini. Perangkat hukum
yang seharusnya dinilai mampu berlaku adil, pada kenyataannya lebih memihak
kepada orang yang berharta dan berkedudukan. Seharusnya setiap elemen perangkat
hukum berani untuk menegakkan hukum yang ada, karena mereka telah dihaji tinggi
oleh negara untuk menegakkan hukum dinegara ini. Selain itu pendidikan yang
nantinya mencetak penerus-penerus perangkat hukum haruslah benar-benar bersih
dari kolusi, korupsi dan nepotisme
DAFTAR PUSTAKA
SOLUSI PERBAIKAN TATANAN BUDAYA
INDONESIA
Bangsa Indonesia telah enam puluh lima tahun merdeka, namun masih banyak
terjadi permasalahan disana-sini, bangsa ini masih memerlukan terus perbaikan
guna menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Banyak masalah yang terjadi di
sekitar kita semua, mulai dari bidang ekonomi dengan tingginya angka kemiskinan
bangsa Indonesia, yang menurus Biro Pusat Statistik per Maret 2010 mencapai
31,02 juta jiwa. Belum lagi di bidang sosial budaya, dimana banyak muncul
konflik antar agama, antar suku. Di bidang politik, bagaimana demokrasi disalah
artikan, banyak aksi dan demonstrasi yang berujung pada anarkis, yang lebih
parah bagaimana elemen masyarakat kurang dapat menerima demokrasi secara utuh,
contohnya saat pemilihan kepala suatu wilayah, yang kalah tidak bersedia
menerima kekalahan yang terjadi, bahkan tidak sedikit yang memprovokasi untuk
melakukan tindakan anarkis. Di bidang pertahanan dan keamanan, banyak terjadi
kapal-kapal asing yang masuk daerah perairan Indonesia, yang lebih parah
kapal-kapal tersebut dengan bebas menangkap ikan di daerah perairan Indonesia.
Hal ini menimbulkan keresahan pada rakyat. Di bidang hukum, begitu banyak kasus
suap terjadi pada aparatur penegak hukum, mereka tunduk pada harta dan
kekuasaan, menindas rakyat yang lemah.
Hal
diatas hanya sebagian kecil masalah yang dihadapi bangsa ini, sebenarnya masih
banyak lagi. Namun saat ini bukan saatnya untuk membahas tentang apa yang harus
dikritisi, tetapi bagaimana solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
bangsa ini. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya sudah mulai ikut memikirkan
solusi terhadap permasalahan yang ada. Karena, mahasiswalah yang nantinya akan
meneruskan tonggak kepemimpinan bangsa ini, yang menentukan hitam putih kehidupan
bangsa ini dimasa yang akan datang. Disini akan saya paparkan beberapa solusi
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
1. Bidang Ekonomi
Setidaknya ada empat agenda strategis yang
mendesak untuk segera diselesaikan. Pertama, menurunkan angka kemiskinan yang
masih tinggi. Masyarakat berharap perhatian pemerintah terhadap pemberantasan
kemiskinan, terutama pengalokasian anggaran, jangan sampai tidak tepat
sasaran.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah. Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.
Masyarakat sudah tahu tahun depan pemerintah akan menyalurkan dana sebesar Rp49,3 triliun guna pemberantasan masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam struktur pendanaan program prioritaspemerintah. Kedua, menekan laju pertambahan penduduk yang juga tinggi yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan. Upaya menekan laju pertambahan penduduk yang tinggi dan berdampak terhadap ketahanan pangan juga harus diselesaikan. Program keluarga berencana (KB) yang dulu pernah sukses dijalankan perlu dipikirkan kembali untuk kemungkinan dapat dihidupkan kembali guna menekan angka kelahiran. Dengan lahan pertanian yang semakin sempit karena terutilisasi oleh pembangunan bidang fisik, sedangkan pertambahan penduduk nyaris tak terkendali, bisa dibayangkan pada suatu ketika Indonesia akan mengalami krisis pangan. Ketiga, mencari terobosan untuk pembangunan infrastruktur yang terbatas karena tidak didukung investasi yang memadai. Hal ini juga harus diimbangi oleh dipermudahnya penanaman modal, utamanya modal dari dalam negeri. Keempat, mengupayakan tercapainya ketahanan energi agar daya saing produk Indonesia tidak tertekan. Hal ini harus mulai diperhatikan, karena sangat diperlukan energi cadangan baru, jangan hanya mengandalkan pada energi batubara, seharusnya pemerintah mulai melirik energi angin, karena di Indonesia banyak memiliki daerah pantai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Selain itu juga dapat mengoptimalkan energi cahaya matahari yang saat ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, hal ini harus lebih dioptimalkan lagi.
2. Bidang Sosial dan budaya
Solusi yang dapat dilakukan adalah membina dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga
tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dengan
meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan ibadah menurut syariat agama
masing-masing, serta mempermudah umat beragama dalam menjalankan
ibadahnya. Hal ini juga harus
didukung dengan mengoptimalkan
fungsilembaga-lembaga keagamaan untuk meningkatkan kualitas kerukunan
antar umat beragama, meminimalkan dampak negatif kehidupan kota
metropolitan serta meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
ajaran agama untuk membentengi dampak negatif pembangunan dan era
globalisasi. Untuk itu maka
pendidikan agama harus digunakan juga sebagai proses penyadaran masyarakat bagi
terbentuknya kehidupan sosial dan kerukunan masyarakat yang lebih baik lagi.
3. Bidang Politik
Banyaknya pemilihan kepala daerah yang
berujung pada ketidakpuasan ini dapat diatasi dengan lebih memaksimalkan peran
kerja dari komisi pemilihan umum, karena saat ini masih banyak yang menggunakan
cara-cara kotor seperti menggunalan politik uang untuk meraih kemenangan dalam
pemilihan, Ketika peran Komisi Pemilihan Umum berani menindak serta
melaporkan setiap kecurangan yang dilakukan, hal ini akan mengurangi
ketidakpuasan pihak yang kalah. Selain itu komisi pemilihan umum seharusnya
benar-benar jeli dalam melakukan pendataan calon pemilih. Namun yang tidak
kalah penting adalah sosialisasi tentang demokrasi dalam memandang suatu
masalah, jangan mudah terprovokasi isu politik yang dapat mengharcurkan
kerukunan antar masyarakat yang telah dibangun sejak lama.
4. Bidang Pertahanan dan keamanan
Masalah yang sejak lama menjadi probelma bagi
bangsa kita, bagaimana dengan begitu mudah pertahanan bangsa kita bagaikan
diobrak-abrik oleh negara lain. Masih segar dalam ingatan bagaimana kapal
nelayan Malaysia dengan mudah masuk perairan Indonesia, serta mencari ikan di
perairan Indonesia. Harusnya pemerintah lebih ketat dan tegas dalam menerapkan
peraturan mengenai pertahanan nasional, jangan terlalu dicampuri nuansa politik
sehingga negara kita terlihat kendur dalam menjaga pertahanan dan keamanan
nasional. Selain itu perlunya perlengkapan perang yang canggih untuk mendukung
pertahanan dan keamanan nasional. Jangan hanya mengandalkan peralatan perang
yang sudah lama. Pemerintah harusnya berani mengoptimalkan pabrik senjata dan
mesiu Pindad, karena hasil buatan Pindad pun tak kalah hebatnya, bahkan
beberapa negara menggunakan senjata hasil buatan pabrik senjata dan mesiu
Pindad
5. Bidang Hukum
Banyak permasalahan hukum yang muncul saat
ini, yang paling heboh adalah bagaimana dengan mudah perangkat hukum dapat
disuap. Hal ini menjadikan masyarakat mulai tidak percaya terhadapa hukum yang
berlangsung di negara ini. Perangkat hukum yang seharusnya dinilai mampu
berlaku adil, pada kenyataannya lebih memihak kepada orang yang berharta dan
berkedudukan. Seharusnya setiap elemen perangkat hukum berani untuk menegakkan
hukum yang ada, karena mereka telah dihaji tinggi oleh negara untuk menegakkan
hukum dinegara ini. Selain itu pendidikan yang nantinya mencetak
penerus-penerus perangkat hukum haruslah benar-benar bersih dari kolusi,
korupsi dan nepotisme
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment