A. SIRKULASI SILANG
Pengertian Ventilasi Silang
Ventilasi silang atau cross
ventilation adalah dua bukaan berupa jendela atau pintu yang
letaknya saling berhadapan di dalam satu ruangan. Ventilasi ini bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan zona bertekanan tinggi dan rendah yang tercipta oleh
udara. Perbedaan tekanan pada kedua sisi bangunan akan menarik udara segar
memasuki bangunan dari satu sisi dan mendorong udara pengap keluar ruangan dari
sisi lain.
A.a.
daerah yang tak
teraliri.
D). Lubang keluar di dua sisi memungk
D). Lubang keluar di dua sisi memungk
Prinsip
Ventilasi Silang
Ventilasi
silang memungkinkan udara mengalir dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa
harus mengendap terlebih dahulu, di dalam ruangan. Udara yang masuk dari satu
jendela, akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada di hadapannya,
dan berganti dengan udara baru, begitu seterusnya. Dengan begitu, tanpa
AC pun ruangan tetap terasa sejuk.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran jendela atau bukaan, yang harus seimbang dengan ukuran ruangan. Ruangan berukuran besar sudah tentu membutuhkan bukaan yang besar pula. Tak hanya membuat aliran udara membaik, bukaan besar juga memasukkan banyak cahaya matahari. Ruangan pun menjadi sehat dan terang, tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari.
Contoh
Penerapan di Dalam Ruangan
Ukuran bukaan untuk ventilasi silang
yang ideal bergantung pada luas ruangan. Menurut arsitek Tiffa Nur Latiffa,
Standar Nasional Indonesia mensyaratkan luas bukaan termasuk fungsi untuk
memasukkan cahaya, adalah minimal 20 persen dari luas lantai ruangan.
"Khusus untuk lubang ventilasi di rumah
tinggal seperti jendela, disyaratkan minimal 5 persen dari luas ruangan,"
ujar Tiffa."Sementara untuk bangunan kantor, pabrik, dan sebagainya adalah 10 persen dari luas ruangan," lanjutnya. Idealnya setiap ruangan di dalam rumah harus mengaplikasikan ventilasi silang agar selalu bersentuhan langsung dengan udara luar.
Sementara menurut arsitek Wijoyo Hendromartono, ventilasi silang sebaiknya dibuat bersilangan atas bawah atau menyerong kiri kanan. Untuk persilangan atas bawah, sebaiknya lubang keluar udara berada di bagian atas karena udara panas bersifat lebih ringan.
Aliran angin juga dipengaruhi oleh hambatan yang berada di bagian tengah ruangan. Misalnya, semakin besar furnitur yang berdiri di antara ventilasi silang, maka semakin berkurang pula energi kinetik dan kecepatan angin. Dengan demikian, hindari meletakkan benda-benda berukuran besar antara ventilasi silang yang dapat menghambat perputaran udara.
B. PENGARUH ANGIN TERHADAP BANGUNAN
Tekanan dan
Hisapan pada Bangunan
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi besarnya tekanan
dan hisapan pada bangunan
pada saat angin bergerak adalah kecepatan angin. Besarnya kecepatan angin
berbeda-beda untuk setiap lokasi geografi. Kecepatan angin rencana biasanya
didasarkan untuk periode ulang 50 tahun. Karena kecepatan angin akan semakin
tinggi dengan ketinggian di atas tanah, maka tinggi kecepatan rencana juga
demikian. Selain itu perlu juga diperhatikan apakah bangunan itu terletak di
perkotaan atau di pedesaan. Seandainya kecepatan angin telah diketahui, tekanan
angin yang bekerja pada bagunan dapat ditentukan dan dinyatakan dalam gaya
statis ekuivalen.
Pola pergerakan angin yang sebenarnya di sekitar bangunan
sangat rumit, tetapi konfigurasinya telah banyak dipelajari serta ditabelkan.
Karena untuk suatu bangunan, angin menyebabkan tekanan maupun hisapan, maka ada
koefisien khusus untuk tekanan dan hisapan angin yang ditabelkan untuk berbagai
lokasi pada bangunan.
Untuk memperhitungkan pengaruh dari angin pada struktur
bangunan, pedoman yang berlaku di Indonesia mensyaratkan beberapa hal sebagai
berikut :
-Tekanan tiup angin harus diambil
minimum 25 kg/m2
-Tekanan tiup angin di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai,
harus diambil minimum 40 kg/m2
Untuk tempat-tempat
dimana terdapat kecepatan angin yang mungkin mengakibatkan tekanan tiup yang
lebih besar. Tekanan tiup angin (p) dapat ditentukan berdasarkan rumus empiris
:
p = V2/16 (kg/m2)
Dimana V adalah kecepatan angin
dalam satuan m/detik.
Berhubung beban angin akan menimbulkan
tekanan dan hisapan, maka berdasarkan percobaan-percobaan, telah ditentukan
koefisien-koefisien bentuk tekanan dan hisapan untuk berbagai tipe bangunan dan
atap. Tujuan dari penggunaan koefisien-koefisien ini adalah untuk menyederhanakan
analisis. Sebagai contoh, pada bangunan gedung tertutup, selain dinding
bangunan, struktur atap bangunan juga akan mengalami tekanan dan hisapan angin,
dimana besarnya tergantung dari bentuk dan kemiringan atap (Gambar 1.4). Pada
bangunan gedung yang tertutup dan rumah tinggal dengan tinggi tidak lebih dari
16 m, dengan lantai-lantai dan dinding-dinding yang memberikan kekakuan yang
cukup, struktur utamanya ( portal ) tidak perlu diperhitungkan terhadap angin.
Gambar I- 4. Koefisien angin untuk tekanan dan
hisapan pada bangunan
Pada pembahasan di atas, pengaruh angin pada bangunan dianggap sebagai
beban-beban statis. Namun perilaku dinamis sebenarnya dari angin, merupakan hal yang sangat penting. Efek dinamis dari angin dapat muncul dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah bahwa angin sangat jarang dijumpai dalam
keadaan tetap (steadystate). Dengan demikian, bangunan gedung dapat mengalami beban yang berbalik arah.
Hal ini khususnya terjadi jika gedung berada di daerah perkotaan. Seperti
diperlihatkan pada Gambar 3, pola aliran udara di sekitar gedung tidak teratur.
Jika gedung-gedung terletak pada lokasi yang berdekatan, pola angin menjadi
semakin kompleks karena dapat terjadi suatu aliran yang turbulen di antara gedung-gedung
tersebut.Aksi angin tersebut dapat menyebabkan terjadinya goyangan pada gedung
ke berbagai arah.
Angin dapat
menyebabkan respons dinamis pada bangunan sekalipun angin dalam keadaan mempunyai
kecepatan yang konstan.Hal ini dapat terjadi khususnya pada struktur-struktur
yang relatif fleksibel, seperti struktur atap yang menggunakan kabel.Angin
dapat menyebabkan berbagai distribusi gaya pada permukaan atap, yang pada
gulirannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, baik perubahan kecil
maupun perubahan yang besar. Bentuk baru tersebut dapat menyebabkan distribusi
tekanan maupun tarikan yang berbeda, yang juga dapat menyebabkan perubahan
bentuk. Sebagai akibatnya, terjadi gerakan konstan atau flutter (getaran) pada atap. Masalah flutter pada atap merupakan hal penting
dalam mendesain struktur fleksibel tersebut. Teknik mengontrol fenomena flutter pada atap mempunyai implikasi yang cukup besar dalam desain.
dengan Efek dinamis angin juga merupakan masalah pada struktur bangunan gedung
bertingkat banyak, karena adanya fenomena resonansi yang dapat terjadi.
Pengaruh
Hisapan dan Tekanan pada Bangunan
1.
Bangunan terangkaat
2.
Atap terangkat
3.
Bergeser pada pondasi
4.
Bangunan rusak
5.
Robohnya bangunan
Cara Mengatasi
Tekanan dan Hisapan pada Bangunan
1. Penerapan prinsip tanggul,yaitu ditanamnya pohon tinggi berdaun rapat atau dengan pagar tembok dengan
memberi perkuatan dengan kolom praktis dengan jarak 3-4 m dan pemberian kolom
perkuatan yang miring dengan jarak 6-8 m.
2. Lokasi yang terlindung,maksudnya pendiririan bangunan pada permukaan rendah,sehingga angin
tertahan pada permukaaan tanah yang tinggi.
3. Penanaman pohon tinggi.(min 6m dari bangunan)
4.
Pertinggian bangunan atap yang kurang curam
C. SOAL
Sebuah ruang
memiliki ukuran lebar=4m,panjang=8m,dantinggi=3,15m
.Bila diketahui kec.angin=6m/detik,dan
arus udara bersihnya sebanyak 2 kali hitunglah luas lubang ventilasinya.
Jawab:
akhirnya selesai....ヾ(-_-;)。。。。。ヽ(´□`。)ノ、、、、、
nb:buat yang liat kalo itungannya ada yang salah,tolong bilangin gua ya.......
v = 6m/detik =0,1m/menit
L lubang
ventilasi x kec.angin = pxlxtxudara bersih/60
L lubang
ventilasix0,1m/menit = 4x8x3,15x2/60
L lubang
ventilasix0,1m/menit = 100,8x2/60
L lubang
ventilasix0,1m/menit = 201,6/60
L lubang
ventilasix0,1m/menit = 3,36
L lubang
ventilasi = 3,36/0,1=33,6 m2
Karena ruang
ada 4 bidang,maka 33,6/4= 8,4 m2(artinya setiap bidang ada ventilasi sebesar
itu.)
akhirnya selesai....ヾ(-_-;)。。。。。ヽ(´□`。)ノ、、、、、
nb:buat yang liat kalo itungannya ada yang salah,tolong bilangin gua ya.......
D. DAFTAR PUSTAKA
http://rencanarumah.com/ventilasi-silang-untuk-kelancaran-sirkulasi-udara-pada-rumah
http://ceruleancanvas.blogspot.com/2011/04/pengaruh-angin-pada-bangunan.html
nb:jangan lupa cantumin alamat blog gua di sumbernya......
mksh,,....,,
nb:jangan lupa cantumin alamat blog gua di sumbernya......
mksh,,....,,
No comments:
Post a Comment