Menu

Wednesday 24 October 2012

Individu,keluarga,dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu
membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Manusia merupakan suatu makhluk ciptaan Tuhan Maha Esa yang diberkati akal dan pikiran yang sempurna, sehingga manusia dapat membuat suatu perkumpulan dengan manusia yang lainnya, yang disebut dengan masyarakat. Manusia yang berdiri sendiri dan tidak masuk dalam suatu perkumpulan masyarakat tersebut bisa dikatakan sebagai individu jika dalam konteks diluar istilah masyarakat.
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama.Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Manusia juga mampu membangun suatu perkumpulan yang terdiri dari orangtua, anak, kakek dan nenek serta sanak saudara yang biasa kita sebut sebagai keluarga. Begitu besar arti dari kata sosialisasi bagi manusia. Karena dengan bersosialisasi dengan individu yang lain manusia akan dapat bertahan hidup dengan baik.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
   
BAB II INDIVIDU,KELUARGA DAN MASYARAKAT

BAB 2.1.Pertumbuhan  Individu

A.Pengertian Individu

Individu berasal dari kata”Individuum ” yang artinya”yang tak terbagi”Dalam ilmu sosial,paham individu menyangkut tabiat dan kehidupan jiwanya yang majemuk ,memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.Dalam ilmu sosial,Individu menekankan penyeledikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang  istimewa yang mempengaruhi kehidupan manusia.

     Individu bukan manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak tak dapat dibagi,yang bisa dibilang sebagai satuan terkecil dengan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai perseorangan.Dengan demikian sering digunakan sebutan”orang-seorang” atau “manusia perseorangan”.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan  sosialnya tapi juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku yang spesifik dalam dirinya.Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan  manusia dangan segala maknanya yang merupakan bentuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai 3 aspek yang melekat pada dirinya , yaitu aspek organik jasmaniah,aspek psikis rohaniah,dan aspek sosial kebersamaan.Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi ,apabila ada kegoncangan di salah satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

Makna manusia menjadi indvidu apabila pola tingkah lakunya hampir sama dengan tingkah laku masa yang bersangkutan.Proses yang menigkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri,disebut proses individualisasi/aktualisasi diri.Individu di bebani berbagai macam peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup,maka muncul struktur masyarakat yang akan menentukan kekokohan masyarakat.Kemungkinan adanya konflik karena tingkah lakunya yang spesifik atau berbeda dari yang lain yang bercorak bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat dari sekitarnya.Tingkah laku individu menurut pola dirinya ada 3 , yaitu menyimpang dari norma,menuruti norma,dan mempengaruhi masyarakat.Sebelum baik atau tidak baik,pengaruh individu terhadap masyarakat adalah relatif


B.Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau lebih dewasa.Pada lazimnya adalah disebut proses.

Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat,bahwa petumbuhan pada dasarnya adalah proses  asosiasi.Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagianyang terlebih dahulu,sedang kesluruhan ada pada kemudian,bagian-bagian ini terkait satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.

Dengan kata lain Asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karen pengaruh,baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensation maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexsionis.Kedua kesan tersebut merupakan pengertian yang sederahana yang kemudian dengan proses asosiasi membentuk pengertian yang lebih kompleks
Lain lagi dengan PsikologisGestalt tentang pertumbuhan.Para ahli da lam aliran ini,pertumbuhan adalah proses diferensiasi.Dalam prose diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan.Menurut proses ini keseluruhan yang lebih dahulu ada,baru kemudian menyusul bagian-bagiannya.Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal secara keseluruhan baru mengenal bagian-bagian ddari lingkungan itu sendiri.

Kemudian ada juga aliran sosiologi ,di mana para ahli tersebut berpendapat bahwa pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap di soilisasikan

C.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Pertumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1.    Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2.    Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3.    Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Se lain itu ada juga faktor sebagai berikut:
•  Kondisi psikologis setiap individu. Kondisi psikologis dapat mempengaruhi perkembangan manusia,. jika kondisi psikologisnya baik, maka akan tumbuh menjadi individu yang kuat. 

• Faktor lingkungan. Lingkungan yang baik membuat tumbuh kembang manusia ikut baik pula, baik tumbuh kembang fisik maupun jiwa.begitupun sebaliknya, jika kondisi lingkungan kurang baik, maka bisa dipastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan seseorang akan terganggu.
•  Faktor biologis. Faktor biologis turut berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia.. jika seseorang berasal dari keturunan dengan sel genetika yang baik, maka dia akan ikut jadi baik pertumbuhannya, dan jika gen parentalnya tidak baik, tentu ada sesuatu hal dalam keturunannya yang terganggu.


BAB 2.2.Fungsi Keluarga
   
A.Pengertian Fungsi Keluarga

Dalam kehidupan kelurga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan.Suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

B.Macam-Macam Fungsi Keluarga

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1.    Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
2.    Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.    Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.    Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
5.    Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
6.    Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
7.    Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
8.    Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9.    Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.


BAB 2.3.Individu,keluarga dan masyarakat


A.Menjelaskan Pengertian Masyarakat

Menurut Drs.JBAF Mayor Polak,Masyarakat(Society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri  atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.

Menurut Prof.M.M.Djojodiguno masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia

Menurut Hasan Sadily,Masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.

Bisa disimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,norma-norma,adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

B.Golongan masyarakat

A.    Masyarakat sederhana

Pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.pola ini berpangkal dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara  pria ddan wanita dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas pada saat  itu.Misalnya berburu dan menangkap ikan,pekerjaan ini menuntut keberanian,keterampilan,serta kemampuan daya tahan fisik yang kuat.Selain itu juga ada menebang pohon,mempersiapkan lahan pertanian untuk berladang,dan memelihara ternak.Sedangkan perempuan biasanya mereka mengurus rumah tangga,menyusui dan mengasuh anak,merajut,membuat pakaian,bercocok tanam membuat barang-barang anyaman,mengumpulkan sayuran liar,buah-buahan,dan binatang-binatang kerang.



B.    Masyarakat maju

Memiliki beraneka kelompok sosial,atau kelompok organisasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai Organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cangkupan nasional,regional,maupuninternasional

Dalam kelompokmasyarakat ini dapat dibedakan menjadi :

a)    Masyarakat non industri

Secara garis besar,kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri di golongkan menjadi 2,yaitu:

1)    Kelompok primer

Interaksi antar anggota terjalin lebih intensif,lebih erat,lebih akrab.Bisa juga disebut face to face group,sebab para anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka.karena itu,saling mengenal lebih dekat dan akrab.Sifat interaksinya bersifat kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.Pembagian tugas,menerima,dan menjalankan tugas tidak secara paksa.Lebih di titik beratkan pada kesadaran,tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan sukarela.

2)    Kelompok sekunder

Antara anggota terpaut hubungan yang tak langsung,formal,juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu,sifat interaksi,pembagian kerja,pembagian antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang rasional dan objektif
Anggota menerima pembagian kerja berdasarkan keahliannya masing-masing.Namun demikian,Kelompok tidak resmi  juga mempunyai pembagian kerja.Tetapi hal ini tidak dirumuskan pada kelompok resmi.

b)    Masyarakat industri

Jika pembagian kerja bertambah kompleks,suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi.Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis,juga menjadi ciri dari bagian/kelompok-kelompokmasyarakat industri.Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian atau keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri,sampai batas-batas tertentu.

Abad ke-15 sebagai pangkal tolak berkembang pesatnya industrialisasi,terutama di daratan Eropa.Hal tersebut telah melahirkan bentuk pembagian kerja antara majikan dan buruh.Semula pembagian kerja antara majikan dan buruh ataumereka yang magang bekerja berjalan serasi,sehingga konflik jarang terjadi.

Laju pertumbuhan industri-industri membawa konsekuensi  memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata,Majikan sebagai pemilik modal monopoli  posisi-posisi tertentu,sehingga menimbulkan konflik.Akibat terjadinya konflik-konflik yang tidak dapat di hindari,kaum pekerja membentuk serikat-serikat kerja/serkat-serikat buruh.Awal perjuangan itu ditandai dengan adanya keinginan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah.Perjuangan kaum  buruh semakin meningkat,terutamm di perusahaa0prusahaan besar.Ketidakpuasan kaum buruh terhadap kondisi kerja dan upah semakin meluas.Akumulasi ketidakpuasan buruh semakin bertambah dengan di gan tikannya manusia dengan mesin-mesin.Dengan demikian,pembagian kerja semakin timpang dan tidak adil.



BAB 2.4.Hubungan antara Individu,Keluarga dan Masyarakat


A.Makna Individu

Manusia adalah makhluk individu,yang berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi,tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya.

Para ahlipsikologis modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan,sebagai kesatuan.Kegiatan manusia sehari-hari merupakan keseluruhan jiwa raganya.Bukan kegiatan alat-alat tubuh saja,atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa stu persatu terlepas daripada yang lain.

Apabila kita mengamati sesuatu,maka tidak hanya melihat dengan mata saja,tapi juga seluruh minat,dan perhatian yang kita curahkan kepada objek yang kita amati itu.Dalam pengamatan suatu objek,keseluruhan jiwa raga kita terlibat dalam proses pengamatan itu,dan tidak hanya mata saja

Untuk menjadi individu yang mandiri,harus melalui proses.Proses yang dilaluinya adalh prose pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.Karakter khas akan terbetuk disini,secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi seperti,etika,estetika,dan moral agama

Menurut Sigmund Freud,Superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.

B.Makna Keluarga

Menurut Sigmund Freud,keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.Dengan demikian,keluarga keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri.

Namun hidup seksual itu tidak langgeng sebab sesualitas manusia akan mati sebelum manusia sendiri itu mati.Kehidupan manusia berubah dari masa ke masa,dari umur ke umur,dari keadaan yang satu dan keadaaan yang lain.Oleh karena itu Jika hanya berdasar pada seksualitas,maka keluarga itu akan goyah dan akan segera pecah setelah kehidupan seksual suami istri itu hilang.

Menurut Adler,bahwa keluarga di bangun berdasarkan pada hasrat dan nafsu berkuasa.Inipun tidak realistis.karena jika di bangun di atas dasar nafsu menguasai,itu tidak akan pernah bahagia.Padahal yang dicita-citakan adalah keluarga bahagia sejahtera.

Menurut Durkheim,keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik,ekonomi,dan lingkungan.

Menurut Ki Hajar Dewantara,Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang terikat olaeh suatu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sendiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial,enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing  anggotanya

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat ,merupakan sebuah group yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita,hubungan itu berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.Keluarga dalam bentuk yang murni mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama ,dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.

Lima macam sifat terpenting :

1)    Hubungan suami istri
Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup atau bisa saja hanya dalam waktu yang singkat.Ada yang berbentuk monogami,poligami bahkan ada yang di sebut group Married,yaitu sekelompok wanita menikah dengan sekelompok pria.

2)    Bentuk perkawinan di mana suami istri itu diadakan dan di pelihara
Bisa melalui pemilihan oleh orang tua,atau merupakan pilihan sendiri.Dan juga ada pernikahan dalam golongan, dan juga lain golongan.

3)    Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
Di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalaui garis keturunan laki-laki(Patrilineal)Co:Batak,ada juga yang melalui garis keturunan wanita(Matrilineal)Co:Minangkabau
Di Minangkabau,wanita tidak mempunyai hak apa-apa,bahkan hartanya tidak diurusi oleh wanita tersebut,tetapi oleh adik atau saudara perempuannya.(sistem ini disebut juga Avonculat)

4)    Milik atau harga benda keluarganya

5)    Pada umumnya keluarga itu tempat bersama /rumah bersama.

C.Makna Masyarakat

Pendapat ahli mengenai arti masyarakat antara lain:

Menurut M.J.Herskovist

Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti cara hidup tertentu

Menurut S.R Steinmetz
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar  yang meliputi pengelompokan – pengelompokan manusia yang lebih kecil ,yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur

Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama .Masyarakat itu meliputi Pengelompokan-[emgelompokan yang lebih kecil

Menurut Hasan Sadily
masyarakat adalah golongan besar atau kecil  dari beberapa manusia,dengan atau karena dirinya sendiri,bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain

Menurut R.Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tenteng dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tetentu.


Jika kita mengikuti definisi Linton,maka masyarakat timbul karenakumpulan individu yang cukup lama hidup dan bekerjasama dalam waktu yang cukup lama.Prose yang terjadi adalah:
Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota
Timbul perasaan berkelompok secara lambat lau atau Desprit de corps

D. Hubungan antara Individu,Keluarga dan Masyarakat

hubungan antara individu keluarga dan masyarakat adalah kita sebagai individu perlu berinteraksi atau bersosialisasi didalam kemasyarakatan. Karena kita diciptakan untuk hidup saling membutuhkan dan tolong menolong antar sesama individu baik dikeluarga maupun masyarakat. Kita dilahirkan sebagai individu, kemudian kita dibesarkan dan dididik dikeluarga kita masing-masing, yaitu oleh orangtua. Orangtua adalah orang-orang yang pertama kalinya mendidik dan mengarahkan kita sebelum kita mengenal dunia luar. Dan didalam keluarga kita bisa mengadakan interaksi-interaksi atau komunikasi-komunikasi, baik kepada orangtua maupun kepada adik-adik atau kakak-kakak kita. Setelah itu kita berinteraksi di masyarakat. Baik keluarga maupun masyarakat pastinya akan memberikan dampak positf bahkan dampak negatif kepada kita, baik dalam aspek pergaulan, pengetahuan, tingkah laku, kesopanan, dsb. Maka dari itu saya menyimpulkan bahwa antara individu, keluarga, dan masyarakat saling berkaitan satu dengan yang lainnya.


BAB 2.5 Urbanisasi

A.Pengertian urbanisasi

Pengertian urbanisasi menurut para ahli :

Menurut J.H. De Goede Urbanisasi diartikan sebagai proses pertambahan penduduk pada suatu wilayah perkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban
Urbanisasi dapat diartikan sebagai pertambahan penduduk perkotaan (Shryyock dan Siegel, 1976)

Menurut Kantsebovskaya (1976) Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan

Pengertian Urbanisasi Dari Beberapa Disiplin Ilmu

Perspektif ilmu pengetahuan social melihat urbanisasi sebagai tambahan proses-proses yang bersifat kekotaan.

Perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.

Dari Beberapa Pengertian di atas Dapat Disimpulkan Bahwa : Urbanisasi merupakan suatu proses menuju kekotaan dari rural menjadi urban, baik menyangkut kehidupan social ataupun pertambahan jumlah persentase penduduk di perkotaan yang diakibatkan oleh migrasi dari desa ke kota, pertumbuhan penduduk alami (natalitas), dan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan, hal tersebut dapat berdampak pada perubahan ekonomi, social, kebudayaan, psikologi masyarakat serta fisik (wilayah).


 Secara umum Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.    Banyak lapangan pekerjaan di kota
2.    Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.    Kehidupan kota yang lebih modern
4.    Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.    Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
2.    Lahan pertanian semakin sempit
3.    Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
4.    Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
5.    Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
6.    Diusir dari desa asal

C. Keuntungan Urbanisasi
1.    Memoderenisasikan warga desa
2.    Menambah pengetahuan warga desa
3.    Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.    Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

D. Akibat urbanisasi
1.    Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.    Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.    Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.    Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

B.Proses terjadi Urbanisasi

Proses terjadi Urbanisasi :

    Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.

Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.

BAB III PENUTUP

3.1 DAFTAR PUSTAKA

1.    Katuuk,Neltje.F dan Harwantiyoko,1997,MKDU ILMU SOSIAL DASAR,Depok,Gunadarma
2.     http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/pengertian-urbanisasi-dan-proses.html
3.    http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
4.    id.scribd.com/doc/46309836/Pengertian-Urbanisasi
5.    http://trianatanti.blogspot.com/2011/09/hubungan-antara-individu-keluarga-dan.html
6.    http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/


No comments:

Post a Comment